SSB Duri Galaxi protes pemalsuan usia sejumlah pemain Rokan United, yang mengalahkan mereka di final Piala Menpora U-14 Zona Riau.
KORAN RIAU – DURI – Turnamen Piala Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Usia -14 Zona Riau yang di gelar di lapangan Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru beberapa waktu lalu selama dua pekan yang mempertemukan SSB Duri Galaxi dan Rokan United di partai final akhirnya berbuntut panjang.
Pasalnya, Rokan United klub yang berasal dari Rokan Hilir (Rohil) dituding menggunkan jasa pemain yanh usianya lebih dari 14 tahun. Meski Rokan United menang melalui babak tos tosan dengan skor 4 – 3, namun tidak berarti sama sekali dikarenakan protes tetap dilayangkan Duri Galaxi dan tengah digodok Komisi disiplin (Komdis).
Dugaan kecurangan usia pemain Rokan United itu sendiri berawal dari kecurigaan pelatih dan official Duri Galaxi yang melihat postur tubuh pemain lawan.”Hati kami berkata lain saja saat melihat gestur tubuh sejumlah pemain itu,”ujar pelatih Duri Galaxi U – 14, Edi didampingi Ketua SSB Duri Galaxi, Eki Risman.
Dikisahkan Edi, dugaan pencurian umur pemain di tim lawan sehari sebelum pertandingan partai final telah di konfirmasi kepada Korwil Riau penyelenggara Piala Menpora U – 14 Zona Riau, Syafrizal Buya terkait data asli pemain seperti ijazah, Kartu Keluarga, Akte Kelahiran serta Rapor pemain, namum tidak direspon panitia dengan alasan waktu pertandingan sangat singkat.
“Saya sempat tanyakan, bagaimana soal data data pemain Rokan United, jawabannya lucu, data ada sebagian dan sebagian lagi di bawa orang tua ke Rokan Hilir lantaran takut hilang,”ungkap Edi menirukan ucapan panitia.
Setelah kesepakatan terjadi antara Panitia dan Duri Galaxi terkait permintaan data pemain Rokan united, pertandingan pun dilanjutkan. Namun janji pun tinggal janji dan kesepakatan hanya isapan jempol belaka, panitia dan Rokan united ingkar janji hingga berujung protes yang bergulir hingga kini.
Ketua SSB Duri Galaxi, Eki Risman menyayangkan aksi tipu tipu panitia dan terkesan kong kalingkong dengan Rokan United hanya untuk meraih kemenangan dilaga final Menpora Cup tersebut.
“Protes ini murni kami layangkan agar kedepan tidak terulang hal serupa dikarenakan pembinaan sepakbola diusia dini sangat penting untuk mencari bibit pesepak bola,”harapnya.
Ditambahkan Eki, Ini bukan masalah menang dan kalah dalam sebuah pertandingan, semestinya regulasi pertandingan dilaksanakan dengan jujur dan benar berdasarkan aturan dan regulasi yang sudah ditetapkan perangkat pertandingan.
“Panitia mestinya transparan soal data data pemain yang dicurigai mencuri umur. Regulasi pemain diPiala Menpora U 14 2019 cukup jelas, syarat pemain tahun adalah kelahiran 1 Januari 2006 hingga 31 Desember 2007,”paparnya.
Korwil Piala Menpora U – 14 Zona Riau, Syafrizal Buya saat dikonfirmasi melalu pesan WhatsApp nya tidak membantah adanya dugaan pencurian umur akan pemain yang dilakukan Rokan United tersebut.
“Memang ada dugaan seperti itu dan lagi di bahas komisi disiplin. Kita tunggu informasinya dari Komdis. Sekarang orang Pandis lagi bekerja membahas ini,”jawabnya singkat.*(hen)
Teks foto : Sejumlah pemain Rokan United yang melebihi usia melebihi 14 tahun tampak dilingkari dan mengundang protes Duri Galaxi di Menpora Cup 2019 yang berlangsung di Lapangan UIR beberapa waktu lalu.
Sumber:Riauterkini