BERITA RIAU – Imlek 2018 dirayakan oleh masyarakat di Indonesia, Jumat (15/2/2018) ini . Seperti tahun-tahun sebelumnya warga – umumnya dari suku Tionghoa – bergembira ria merayakan tahun baru China itu.
Kata Imlek (Im=bulan, Lek=penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau Bahasa Mandarinnya Yin Li yang berarti kalender bulan (Lunar Newyear).
Menurut sejarah, Imlek merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di China yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru China.
Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi. Perayaan imlek dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh.
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tionghoa apapun agamanya, bahkan menurut Hartati Murdaya, Ketua Walubi, masyarakat Tionghoa Muslim juga merayakan Imlek.
Perayaan Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta/Thian (Thian=Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap Go Meh.
Tujuan dari sembahyang Imlek adalah sebagai bentuk pengucapan syukur, doa dan harapan agar di tahun depan mendapat rezeki yang lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai media silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

Asal-usul Imlek berasal dari Tiongkok. Hari Raya Imlek merupakan istilah umum, kalau dalam bahasa Tiongkok disebut dengan Chung Ciea yang berarti Hari Raya Musim Semi.
Sumber : Tribunnews.com